Reportquestion. Q. Perhatikan data berikut: 1) larangan ekspor semua produk Indonesia. 2) blokade ekonomi laut oleh Belanda. 3) pembaikotan segala produk luar. 4) kas negara yang kosong. 5) insflasi yang tinggi. Dari data tersebut yang menjadi faktor penyebab kekacauan ekonomi pada awal kemerdekaan adalah
pembangunannasional. Tugas ini dikenal dengan sebutan "Dwi Darma Kabinet Ampera". Sedangkan program kerja-Nya disebut Catur Karya Kabinet Ampera, yaitu: (1) memperbaiki kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan, (2) melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu seperti yang tercantum dalam ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966 yaitu
Dibawahini adalah beberapa contoh soal untuk latihan saat kita menghadapi ujian sekolah nanti berikut ini adalah penjelasan tentang Soal Latihan Semester Ganjil pelajaran TIK I. Pilihlah Salah Satu Jawaban yang Paling Benar ! 1. di bawah ini adalah istilah istilah dalam internet kecuali a. International network b. HTML c. BLOG d. BIOTEKNOLOGI 2.
Harapanitu hanya bisa dicapai dengan kerja. Hanya melalui kerja sebuah bangsa akan meraih kemakmuran dan kejayaannya. Kerja disini haruslah dengan keinsyafan akan kekuatan dari Persatuan Indonesia. Kerja yang dilakukan dengan gotong royong. Ini bukan semata urusan rakyat, tapi para pemimpin-pun harus memberi contoh bergotong royong dalam kerja.
Vay Nhanh Fast Money. Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » Sejarah » Pembentukan Kabinet Ampera Unsur, Tugas, dan Program Juni 10, 2017 1 min readKabinet Ampera – Orde Baru merupakan masa pemerintahan Soeharto yang berlangsung antara tahun 1966 sampai tahun 1998. Pada tahun 1998 Presiden Soeharto dan Orde Baru mengalami keruntuhan yang salah satu penyebabnya adalah krisis ekonomi. Permasalahan-permasalahan banyak terjadi pada Masa Orde baru ini, seperti kolusi, korupsi, nepotisme dan krisi ekonomi. Maka, pemerintahan selama 32 tahun yang dijalankan oleh Soeharto berakhir dengan semangat reformasi untuk memperbaiki kehidupan berbangsa dan tetapi tidak selamanya sejarah Orde Baru berakhir dengan kehancuran. Pada awal berdirinya, Masa Orde baru menjadi titik kebangkitan bangsa Indonesia, karena memang pada saat ini terjadi perubahan yang cukup besar dari masa Orde Lama ke Orde Baru. Beberapa diantaranya pembaruan struktur politik dan ekonomi Indonesia, sebagai langkah awal mulai dibentuklah beberapa sistem dan struktur pemerintahan. Salah satunya adalam pembentukan Kabinet Ampera, berikut Kabinet AmperaPada tanggal 26 juli 1966, Presiden Soekarno membubarkan Kabinet Dwikora dan membentuk kabinet Ampera. Berdasarkan Tap MPRS No. XII Tahun 1966, Presiden menugaskan pembentukan Kabinet Ampera Kepala Letnan Jenderal Soeharto sebagai pengemban TAP MPRS No. IX Tahun 1966. Sesuai dengan TAP MPRS tersebut pula di dalam melaksanakan tugas itu Letnan Jenderal Soeharto telah mengadakan konsultasi dengan Pimpinan MPRS dan DPR-GR. Kabinet Ampera terdiri dari tiga unsur, yaitu sebagai berikut. Pimpinan, yaitu Presiden. Pembantu pimpinan yang terdiri dari lima orang Menteri Utama yang secara bersama merupakan Presidium dengan Letnan Jenderal Soeharto, menteri utama bidang Hankam sebagai ketua Presidium. Anggota-anggota Kabinet, yang terdiri dari 24 orang menteri yang masing-masing memimpin departemen di bawah koordinasi Presidium kabinet melalui menteri utama yang membawahi bidang-bidang yang pokok Kabinet Ampera berdasarkan TAP MPRS No. XII Tahun 1966 adalah mewujudkan Mewujudkan stabilitas politik. Mewujudkan stabilitas ekonomi, dan dikenal sebagai programnya atau program “Catur Karya” adalah sebagai berikut. Memperbaiki peri kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan. Melaksanakan pemilihan dalam batas waktu seperti dicantumkan dalam ketetapAn MPRS No. XI/MPRS/1966. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif untuk kepentingan nasional sesuai dengan ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966. Melaksanakan perjuangan anti imperalisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan itulah sedikit penjelasan mengenai pembentukan Kabinet Ampera pada masa Presiden Soekarno beserta unsur, tugas pokok, dan program Catur Karya. Demikian artikel mengenai sejarah Indonesia, dan semoga bermanfaat. Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!
- Kabinet Kerja terbentuk setelah Demokrasi Terpimpin menjadi sistem pemerintahan yang difungsikan di Indonesia pada masa 1959. Kabinet Kerja sendiri terbagi menjadi empat periode, Kabinet Kerja I, II, III, dan IV. Baca juga Museum Proklamasi Sejarah, Perkembangan, dan IsinyaKabinet Kerja I Kabinet Kerja I menjadi kabinet awal semenjak Demokrasi Terpimpin terbentuk. Kabinet ini bertugas pada periode 10 Juli 1959 sampai 18 Februari 1960 dipimpin oleh Presiden Soekarno sebagai Perdana Menteri. Terbentuknya Kabinet Kerja I berdasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 153 Tahun 1959 tanggal 10 Juli 1959. Awal mula terbentuknya Kabinet Kerja I ini, karena dilakukannya intervensi sebab melihat situasi Kabinet Djuanda yang saat itu sudah dalam posisi genting. Intervensi tersebut dilakukan pada 22 April 1959, di mana Soekarno kemudian berpidato di depan 464 konstituante. Ia berpidato selama dua setengah jam, menyampaikan bahwa selama hampir dua setengah tahun bekerja, cara kerja Konstituante tidak mengalami kemajuan. Pada 3 Juli 1959, diadakanlah sidang kabinet di Istana Bogor. Tujuan dari sidang kabinet ini adalah untuk merumuskan dekrit presiden berdasarkan hukum darurat negara. Dua hari kemudian, 5 Juli 1959, Presiden Soekarno secara resmi membubarkan Konstituante dan mengumumkan berlakunya Dekrit Presiden. Pada 10 Juli 1959 Kabinet Djuanda dibubarkan dan dibentuk Kabinet Kerja I sebagai penggantinya. Baca juga Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara Susunan Kabinet Menteri Pertama Djuanda Menteri Keamanan dan Pertahanan Nasution Menteri Keuangan Djuanda Menteri Produksi Suprajogi Menteri Distribusi Menteri Pembangunan Chaerul Saleh Menteri Kesejahteraan Rakyat Muljadi Djojomartono Menteri Luar Negeri Soebandrio Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Ipik Gandamana Menteri Sosial dan Kebudayaan Mohammad Yamin Menteri Muda Penerangan Maladi Menteri Pertahanan Hidajat Menteri Kehakiman Sahardjo Menteri Muda Kepolisian Said Sukanto Tjokroatmodjo Menteri Muda Veteran Sambas Atmadinata Menteri Muda Keuangan Notohamiprodjo Menteri Muda Pertanian Aziz Saleh Menteri Muda Pekerjaan Umum dan Tenaga Sardjono Dipokusumo Menteri Muda Perburuhan Ahem Erningpradja Menteri Muda Perhubungan Laut Abdulmutalib Danuningrat Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Djatikusumo Menteri Muda Perhubungan Udara R. Iskander Menteri Muda Perdagangan Arifin Harahap Menteri Muda Perindustrian Rakyat Suharto Menteri Muda Agraria Sadjarwo Menteri Muda Transmigrasi/Koperasi Pembangunan Masyarakat Desa Achmadi Menteri Muda Kesehatan Satrio Menteri Muda Agama Wahid Wahab Menteri Muda Pendidikan dan Kebudayaan Prijono Menteri Muda Urusan Pengerahan Tenaga Kerja Sudibjo dan Sudjono Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan Chaerul Saleh Menteri Sosial Muljadi Djojomartono Program Kerja Memperlengkapi sandang pangan rakyat dalam waktu sesingkat-singkatnya Menyelenggarakan keamanan rakyat dan negara Melanjutkan perjuangan menentang imperialisme ekonomi dan imperialisme politik, termasuk Irian Barat Kabinet Kerja II Kabinet Kerja II masih dipimpin oleh Presiden Soekarno sebagai Perdana Menteri. Kabinet ini bertugas pada periode 18 Februari 1960 sampai 6 Maret 1962. Susunan Perdana Menteri Ir. Soekarno Menteri Pertama Ir. H. Djuanda Wakil Menteri Pertama Dr. J. Leimena Menteri Keamanan Nasional Nasution Menteri Luar Negeri Soebandrio Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Ipik Gandamana Menteri Kehakiman Sahardjo Menteri Distribusi J. Leimena Menteri Pembangunan Chaerul Saleh Menteri Kesejahteraan Sosial Muljadi Djojomartono Menteri Kesehatan Satrio Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prijono Menteri Agama Wahid Wahab dan Sjaifuddin Zuchri Menteri/Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung Roeslan Abdulgani Menteri/Wakil Ketua Dewan Perancangan Nasional Mohammad Yamin Menteri Penghubung Dewan Perwakilan Rakyat W. J. Rumambi Menteri Penasehat Hukum Wirjono Prodjodikoro Menteri Penerangan Maladi Pejabat Menteri Penghubung Alim Ulama Abdul Fattah Jasin Menteri Urusan Pengerahan Tenaga Kerja Sudibjo dan Sudjono Menteri Urusan Pengerahan Nasional Hidajat Menteri/Kepala Staf Angkatan Darat Nasution Menteri/Kepala Staff Angkatan Laut Martadinata Menteri/Kepala Staff Angkatan Udara S. Surjadarma Menteri/Kepolisian Negara Soekarno Djojonegoro Menteri/Jaksa Agung Gunawan Menteri/Urusan Veteran Sambas Atmadinata Menteri Pertanian Aziz Saleh Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Sardjono Dipokusumo Menteri Perburuhan Ahem Erningpradja Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telegraf dan Telepon Djatikusumo Menteri Perhubungan Laut Abdulmutalib Danuningrat Menteri Perhubungan Udara R. Iskander Menteri Perdagangan Arifin Harahap Menteri Perindustrian dan Perdagangan Chaerul Saleh Menteri Perindustrian Rakyat Suharto Menteri Agraria Sadjarwo Menteri Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa Achmadi Menteri Bidang Keuangan Sumarno Program Kerja Program kerja Kabinet Kerja II sama dengan program kerja Kabinet Kerja I, meneruskan program sebelumnya. Baca juga Kabinet Ali Sastroamijoyo I Susunan, Program Kerja, dan Pergantian Kabinet Kerja III Kabinet Kerja III dibentuk pada tanggal 6 Maret 1962 bertugas sampai 13 November 1963. Dibentuknya kabinet ini sebagai hasil dari reshuffle kabinet sebelumnya oleh Presiden Soekarno, terdiri dari perdana menteri, dua wakil menteri pertama, delapan wakil perdana menteri dan 36 menteri. Baca juga Kabinet Wilopo Latar Belakang, Susunan, dan Program Kerja Susunan Perdana Menteri Ir. Soekarno Menteri Pertama Djuanda berhenti 7 November 1963 Wakil Menteri Pertama I J. Leimena Wakil Menteri Pertama II Soebandrio Wakil Menteri Pertama/Menteri Luar Negeri Soebandrio Wakil Menteri Pertama/Koordinator Dalam Negeri Sahardjo Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Ipik Gandamana Menteri Kehakiman Sahardjo Menteri/Ketua Mahkamah Agung Wirjono Prodjodikoro Wakil Menteri Pertama/Koordinator Pertahanan/Keamanan Nasution berhenti 22 Januari 1962 Wakil Menteri Pertama/Menteri/Kepala Staff Angkatan Bersenjata Nasution diangkat 22 Januari 1962 Menteri/Kepala Staff Angkatan Darat Nasution Menteri/Kepala Staff Angkatan Laut Martadinata Menteri/Kepala Staff Angkatan Udara Omar Dhani Menteri/Kepala Kepolisian Negara Soekarno Djojonegoro berhenti 6 Maret 1962 Menteri/Kepala Staff Angkatan Kepolisian Negara Soekarno Djojonegoro diangkat 6 Maret 1962 Menteri/Jaksa Agung Kadarusman Menteri Urusan Veteran Sambas Atmadinata Menteri Diperbantukan kepada Wakil Menteri Pertama Urusan Pertahanan/Keamanan Djatikusumi berhenti 17 April 1963 dan Hidajat diangkat 17 April 1963. Wakil Menteri Pertama/Koordinator Produksi Suprajogi Menteri Pertanian/Agraria Sadjarwo Menteri Perburuhan Ehem Erningpradja Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Suprajogi Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan Chaerul Saleh Menteri Perindustrian Rakyat Aziz Saleh Menteri Urusan Research Nasional Sudjono Djuned Pusponegoro Wakil Menteri Pertama/Koordinator Distribusi J. Leimena Menteri Perdagangan Suharto Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata Djatikusumo Menteri Perhubungan Laut Abdulmutalib Danuningrat Menteri Perhubungan Udara Achmadi Wakil Menteri Pertama/Koordinator Keuangan Notohamiprodjo Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan, dan Pengawasan Notohamiprodjo Menteri Urusan Anggaran Negara Arifin Harahap Menteri Urusan Bank Sentral Sumarno Wakil Menteri Pertama/Koordinator Kesejahteraan Rakyat Muljadi Djojomartono Menteri Agama Sjaifuddin Zuchri Menteri Sosial Rusiah Sardjono Menteri Kesehatan Satrio Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Prijono Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Thojib Hadiwidjaja Wakil Menteri Pertama/Koordinator Khusus Mohammad Yamin berhenti 24 Oktober 1962 dan Roeslan Abdulgani diangkat 24 Oktober 1962 Menteri Penerangan Mohammad Yamin Menteri Penghubung DPR/MPR/DPA/Bappenas Wumambi Menteri/Sekretaris Jenderal Front Nasional Sudibjo Menteri Penghubung Alim Ulama Abdul Fattah Jasin Menteri/Sekretaris Negara Mochammad Ihsan dan Abdul Wahab Surjodiningrat Ketua MPR Chaerul Saleh Ketua DPR Zainul Arifin dan Achmad Sjaichu Ketua DPA Sartono Ketua Depernas Mohammad Yamin Wakil Ketua MPRS Ali Sastroamijoyo, Idham Chalid, dan Aidit Wakil Ketua DPR GR Arudji Kartawinata, Achmad Sjaichu, Subamia, Lukman dan Mursalin Daeng Mamangung Program Kerja Program sandang pangan harus diperhebat Program keamanan dirampungkan dengan memperhebat operasi di Jawa Barat dan intensifikasi follow up di semua daerah Program anti imperialisme dan kolonialisme serta pembebasan Irian Barat, ditekankan kepada pelaksanaan Tri Komando Rakyat, yang dalam keseluruhan Tri Program diberi prioritas ke satu, yang harus didukung oleh semua kegiatan lain Kabinet Kerja IV Kabinet Kerja IV bertugas pada periode 13 November 1963 dan berakhir pada 27 Agustus 1964. Kabinet ini masih dipimpin oleh Presiden Soekarno sebagai Perdana Menteri. Baca juga Kabinet Natsir Latar Belakang, Susunan, Program Kerja, dan Pergantian Susunan Menteri Koordinator Luar Negeri dan Hubungan Ekonomi Luar Negeri Subandrio Menteri Koordinator Hukum dan Dalam Negeri Wirjono Prodjodikoro Menteri Koordinator Pertahanan dan Keamanan Nasution Menteri Koordinator Keuangan Soemarno Menteri Koordinator Pembangunan Chaerul Saleh Menteri Koordinator Pembangunan Pertanian/Agraria Sadjarwo Menteri Koordinator Distribusi J. Leimena Menteri Koordinator Kesejahteraan Muljadi Djojomartono Menteri Koordinator Perhubungan dengan Rakyat Roeslan Abdulgani Menteri Dalam Negeri Ipik Gandamana Menteri Kehakiman Astrawinata Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan, dan Pengawasan Mohammad Hasan Menteri Urusan Anggaran Negara Arifin Harahap Menteri Urusan Bank Sentral Jusuf Muda Dalam Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan Chaerul Saleh Menteri Perindustrian Rakyat Azis Saleh Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Suprajogi Menteri Research Nasional Sudjono Djuner Pusponegoro Menteri Tenaga Kerja Ahem Erningpradja Menteri Urusan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharto Menteri Pertanian Sadjarwo Menteri Perkebunan Frans Seda Menteri Kehutanan Sudjarwo Menteri Perikanan Hamzah Atmohandojo Menteri Agraria Rudolf Hermanses Menteri Perdagangan Adam Malik Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa Achmadi Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata Hidajat Menteri Perhubungan Laut Ali Sadikin Menteri Perhubungan Udara R. Iskander Menteri Agama Sjarifuddin Zuchri Menteri Sosial Rusiah Sardjono Menteri Kesehatan Satrio Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prijono Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Thojib Hadiwidjaja Menteri Olah Raga Maladi Menteri Penerangan Roeslan Abdulgani Menteri/Sekretaris Negara Moch. Ichsan Menteri/Ketua Mahkamah Agung Wirjono Prodjodikoro Menteri/Jaksa Agung Kadarusman Menteri/Kepala Staf Angkatan Darat Achmad Yani Menteri/Kepala Staf Angkatan Laut Martadinata Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara Oemar Dhani Menteri/Kepala Kepolisian Soetjipto Danukusumo Menteri Urusan Bank dan Modal Swasta 1. Suharto diberhentikan 2. Massie diangkat 1 Agustus 1964 Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi Sambas Atmadinata Menteri Penghubung Alim Ulama Abdul Fattah Jasin Menteri Penghubung untuk Majelis Permusyawaratan Rakyat/Dewan Perwakilan Raktar/Dewan Pertimbangan Agung Rumambi Menteri/Sekretaris Front Nasional Sudibjo Menteri/Penasehat Presiden/Perdana Menteri untuk Pengerahan Dana dan Kekuatan Notohamiprodjo Menteri Negara Pembantu Presiden 1. Iwa Kusumasumantri 2. Oei Tjoe Tat Menteri/Penasehat Militer Presiden S. Surjadarma Sekretaris Negara pada Presidium Kabinet Surjadiningrat Menteri/Penasehat Keamanan Dalam Negeri Soekarno Djojonegoro Menteri/Ketua Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan Sri Sultan Hamengkubowono IX Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Chaerul Saleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong Arudji Kartawinata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung Sartono Wakil II Dewan Pertimbangan Agung Sujono Hadinoto Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara 1. Ali Sastroamidjojo 2. Idham Chalid 3. Aidit 4. Wilujo Puspojudo Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong 1. Sumabia 2. Lukman 3. Mursalin Daeng Mamangung 4. Achmad Sjaichu Program Kerja Sandang pangan Pengganyangan Malaysia Melanjutkan Pembangunan Referensi Susanto, Ready. 2018. Mari Mengenal Kabinet Indonesia. Bandung PT Dunia Pustaka Jaya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Ilustrasi Jatuhnya Kabinet Sukiman. Sumber jusuf/ Sukiman adalah kabinet kedua yang dibentuk setelah bubarnya Republik Indonesia Serikat RIS. Kabinet ini sebenarnya mempunyai program kerja yang bagus, namun sayangnya pada 1952 terdapat berbagai penyebab jatuhnya Kabinet Sukiman. Kabinet Sukiman bisa dikatakan sebagai formatur pemerintahan dan dibentuk oleh koalisi dua partai, yakni PNI dan Masyumi. Namun, harus jatuh setelah mendapatkan mosi tidak percaya. Bagaimana sejarahnya? Simak penjelasan berikut!Penyebab Jatuhnya Kabinet SukimanIlustrasi Jatuhnya Kabinet Sukiman. Sumber Irgi Nur Fadil/ Supriatna dalam buku berjudul Sejarah menjelaskan bahwa penyebab Kabinet Sukiman jatuh ada beberapa hal, yaitu1. Ketidakharmonisan Hubungan antara Pemerintah dan Pihak MiliterHubungan yang buruk ini berawal karena tidak masuknya Sultan Hamengkubuwono IX dalam kabinet untuk pertama kali sejak tahun ini semakin parah dengan keputusan Menteri Kehakiman Kabinet Sukiman, yaitu Muhammad Yamin. Keputusan tersebut adalah membebaskan 950 orang tahanan yang ditangkap oleh Krisis MoralBukan hanya itu, di kalangan masyarakat mulai terdengar adanya krisis moral yang ditandai oleh adanya korupsi dan kegemaran akan barang-barang mewah. Sedangkan, harga beras menunjukkan tanda-tanda hanya itu, perjuangan pembebasan Irian Barat pun belum bisa membawa hasil yang Krisis Kebijakan Luar NegeriKondisi ini terjadi karena keputusan kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat. Program kerja Kabinet Sukiman memang berpegang kepada prinsip politik bebas dan aktif, namun dalam praktiknya terlalu jelas condong ke Amerika lain jatuhnya Kabinet Sukiman adalah karena menerima mutual security act, yaitu bentuk perjanjian keamanan dengan pemerintah Amerika Serikat. Bantuan tersebut diberikan Amerika ke beberapa negara untuk melawan 23 Februari 1951, Sukiman mengembalikan mandat kepada presiden karena timbulnya kritik dari banyak golongan dan mosi tidak percaya. Sebab, telah menerima bantuan dari Amerika Serikat dan dianggap tidak sesuai dengan prinsip luar negeri yang bebas Kerja Kabinet SukimanMeski dikatakan condong ke barat, tetapi ada beberapa program kerja dari Kabinet Sukiman yang perlu diketahui, yaituMemajukan pendidikan yang cepat ke seluruh pelosok tanah air dengan mendirikan banyak menjalankan dan menjamin keamanan serta kemakmuran rakyat hukum persiapan-persiapan pemilihan politik luar negeri dengan bebas dan Irian Barat dalam wilayah RI penjelasan tentang penyebab jatuhnya Kabinet Sukiman dan program kerjanya. Semoga membantu! ek
Tuliskan 4 Program Kerja dari Kabinet Ampera! – Berdasarkan Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966 maka dibentuk Kabinet Ampera pada tanggal 25 Juli 1966. Pembentukan Kabinet Ampera merupakan upaya mewujudkan Tritura yang ketiga, yaitu perbaikan ekonomi. Tugas pokok Kabinet Ampera disebut Dwi Dharma yaitu menciptakan stabilitas politik dan stabilitas kerjanya disebut Catur Karya, yang isinya antara lain1. Memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan pangan, 2. Melaksanakan Pemilu, 3. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional, dan 4. Melanjutkan perjuangan antiimperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan dilantiknya Jenderal Soeharto sebagai presiden yang kedua 1967-1998, Indonesia memasuki masa Orde Baru. Selama pemerintahan Orde Baru, stabilitas politik nasional dapat pemerintahan Presiden Soeharto disebabkan oleh beberapa faktor Presiden Soeharto mampu menjalin kerja sama dengan golongan militer dan cendekiawan. 2. Adanya kebijaksanaan pemerintah untuk memenangkan Golongan Karya Golkar dalam setiap pemilu. 3. Adanya penataran P4 Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila sebagai gerakan budaya yang ditujukan untuk membentuk manusia Pancasila, yang kemudian dikuatkan dengan ketetapan MPR No II/MPR/1978.
berikut ini yang bukan program kerja kabinet ampera adalah